Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Rayakan 80 tahun perangi kelaparan, FAO gelar pameran global di Roma
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 17:37:09【Tempat Makan】867 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) Qu Dongyu menyamp

Roma (ANTARA) - Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) pada Jumat (10/10) menggelar pameran global bertajuk "Dari Benih hingga Pangan" di Roma untuk merayakan delapan dekade kerja sama internasional dalam memerangi kelaparan dan mentransformasi sistem pertanian pangan.
Diadakan di Taman Porta Capena, di seberang kantor pusat FAO, acara tersebut menandai dimulainya perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 organisasi tersebut.
Dalam pidato pembukaan acara tersebut, Direktur Jenderal FAO Qu Dongyu mengangakan bahwa setiap makanan dimulai dengan sesuatu yang kecil: sebuah benih, semaian, benih ikan atau materi genetik yang tumbuh menjadi beragam makanan yang menyehatkan umat manusia.
"Makanan bukan hanya tentang sains atau biologi, melainkan juga tentang manusia -- petani, nelayan, penggembala, ilmuwan, kaum muda, dan kaum perempuan yang tangan dan pikirannya memungkinkan makanan tersedia setiap hari," tuturnya.
Seremoni tersebut menarik perhatian para pemimpin dan pejabat dari seluruh dunia, termasuk Raja Lesotho Letsie III, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Rachmat Pambudy, Anggota Dewan Roma untuk Pertanian, Lingkungan dan Limbah Sabrina Alfonsi, serta Perwakilan Tetap Italia untuk Badan PBB di Roma, Duta Besar Bruno Archi.
Raja Letsie III menyebut pameran tersebut sebagai "platform unik" yang memamerkan warisan dan inovasi pertanian. "Perjalanan makanan, dari benih terkecil hingga hidangan di meja makan kita, menceringakan kisah kelangsungan hidup, ketahanan, dan kreativitas manusia," ujarnya.
Sementara itu, Rachmat Pambudy menekankan bahwa "di balik setiap butir beras atau sepotong buah terdapat tangan para petani yang layak mendapatkan rasa hormat dan pengakuan atas kerja keras mereka."
Mengubah Taman Porta Capena menjadi galeri terbuka, pameran tersebut memandu para pengunjung melalui paviliun regional dan inovasi yang menyoroti praktik pertanian konvensional dan teknologi modern, dari replika Gudang Benih Global Svalbard (Svalbard Global Seed Vault) hingga rumah kaca hidroponik dan drone pertanian. Jalan setapak kayu yang menggunakan kayu pinus hasil pemanfaatan ulang, yang dirancang untuk melindungi akar pohon berusia berabad-abad, akan tetap berada di taman itu sebagai warisan Kota Roma.
Dalam sesi wawancara dengan Xinhua, Chikelu Mba, wakil direktur Divisi Produksi dan Perlindungan Tanaman FAO, menuturkan bahwa pameran tersebut berfungsi sebagai refleksi dan ajakan untuk bertindak.
"Kami memiliki tujuan untuk mengkaji kemajuan yang telah dicapai dalam memerangi kerawanan pangan dan malanutrisi selama 80 tahun terakhir, dan menyadari bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan," ujarnya.
Mba menggarisbawahi perlunya kemitraan global yang lebih kuat agar inovasi pertanian dapat diakses oleh semua orang.
"Semua orang memiliki peran untuk dimainkan, mulai dari pemerintah dan sektor swasta hingga masyarakat sipil dan akademisi. Solusinya tersedia, tapi harus menjangkau semua orang jika kita ingin benar-benar ngak meninggalkan siapa pun," imbuhnya.

Mba mencatat bahwa direktur jenderal FAO kerap menyoroti pengalaman China sebagai model berharga bagi negara-negara berkembang lainnya.
"Hanya 40 tahun yang lalu, China menghadapi kerawanan pangan dan malanutrisi," kata Mba.
"Keberhasilannya dalam mengangkat ratusan juta orang keluar dari kemiskinan dan kelaparan merupakan contoh nyata yang dapat direplikasi melalui kerja sama Selatan-Selatan dan kerja sama segitiga," imbuhnya.
Berlangsung bersamaan dengan Forum Pangan Dunia kelima dan menjelang Hari Pangan Sedunia 2025, pameran bertajuk "Dari Benih hingga Pangan" ini menggarisbawahi komitmen jangka panjang FAO untuk mendorong "produksi, nutrisi, lingkungan, dan kehidupan yang lebih baik," kata Mba.
"Saat kita merayakan 80 tahun FAO, kita diingatkan bahwa setiap benih menyimpan janji masa depan yang lebih baik," imbuh Qu.
Suka(4521)
Artikel Terkait
- Presiden Prabowo komitmen sempurnakan program MBG
- Wakapolri: SPPG Polri harus punya menu MBG khas daerah, simbol inovasi
- KEK Batang: Enam perusahaan berinvestasi Rp456,76 miliar
- Puluhan calon relawan SPPG di OKU jalani tes kesehatan
- UNICEF desak semua perbatasan ke Gaza dibuka
- Sentuhan inovasi berbasis tradisi di desa wisata Majalengka
- Enam mobil damkar padamkan api di Perintis Kemerdekaan Cianjur
- Siswa penerima MBG di Jateng sampaikan pesan bercara unik ke Presiden
- Festival Lima Danau momentum perkenalkan wisata Kabupaten Solok
- Polres Cianjur duga kebakaran berasal dari truk tangki BBM
Resep Populer
Rekomendasi

6 gaya hidup anak muda yang diam

Harga emas UBS

Sukseskan MBG, Kementerian PANRB perkuat kelembagaan BGN

Segera Hadir, Terobosan Pengukuran Warna: HunterLab Agera L2

BPOM latih lebih dari 100 ribu orang kuatkan keamanan pangan RI

KEK Batang: Enam perusahaan berinvestasi Rp456,76 miliar

Kemarin, alasan penerbitan PP 38/2025 hingga anggota DPR nonaktif

Bertemu Presiden Korsel Lee, Prabowo puji K